Cara Menghitung Upah Lembur Karyawan Sesuai Dengan Undang-Undang
Cara Hitung Lembur yang Benar Sesuai Undang-Undang
Hanya sekedar Sharring, untuk pengetahuan bersama ,XIXIXIX
Untuk melindungi hak-hak pekerja, pemerintah telah mengeluarkan peraturan sebagaimana ditetapkan dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Undang-undang tersebut menyatakan bahwa tenaga kerja menempati kedudukan penting sebagai penggerak pembangunan. Oleh karena itu, pemerintah menjamin agar setiap tenaga kerja mendapatkan hak-haknya, tak terkecuali hak berupa upah lembur. Bahkan, pemerintah juga telah menetapkan cara menghitung lembur. Yang dimaksud dengan lembur adalah pekerjaan yang dilakukan di luar ketentuan waktu kerja. Menurut Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP. 102 MEN VI 2004 Pasal 1, Anda harus membayar uang lembur untuk karyawan yang:
1. Bekerja lebih dari 7 jam sehari dan 40 jam seminggu untuk 6 hari kerja
2. Bekerja lebih dari 8 jam sehari dan 40 jam seminggu untuk 5 hari kerja
3. Bekerja pada hari istirahat mingguan dan hari libur nasional
Tentu saja,
sebelumnya harus ada persetujuan tertulis antara Anda dan karyawan dalam bentuk SPL (Surat Penugasan Lembur) yang ditandatangani.
Bagaimana Cara Menghitung Upah Lembur Karyawan?
Perhitungan lembur karyawan dibedakan menjadi dua:
1. Untuk lembur pada hari kerja, rate upah lembur adalah 1,5x upah sejam pada jam pertama lembur dan 2x upah
sejam pada jam seterusnya
2. Untuk lembur pada hari istirahat mingguan dan hari libur nasional:
a. Untuk perusahaan dengan 5 hari kerja, rate adalah 2x upah sejam untuk 8 jam pertama, 3x upah sejam untuk
jam ke-9,
dan 4x upah sejam untuk jam ke-10 dan ke-11
b. Untuk perusahaan dengan 6 hari kerja, rate adalah 2x upah sejam untuk 7 jam pertama, 3x upah sejam untuk
jam ke-8, dan 4x upah sejam untuk jam ke-9 dan ke-10
c. Untuk hari libur yang jatuh pada hari kerja terpendek (misalnya Jumat),rate adalah 2x upah sejam untuk 5
jam pertama, 3x upah sejam pada jam ke-6, dan 4x upah sejam pada jam ke-7 dan ke-8
Keterangan:
upah 1 jam dihitung dengan rumus 1/173 x upah sebulan, yaitu upah pokok sebulan 100% beserta
tunjangan tetap atau 75% upah pokok apabila Anda mendapatkan tunjangan tetap dan tidak tetap (Peraturan
Kemenakertrans No. KEP. 102/MEN/VI/2004 Pasal 8 Ayat (2)).
Contoh Perhitungan Lembur Karyawan
Misalnya, Anda memiliki satu karyawan yang bekerja lembur selama 3 jam pada hari Kamis. Gaji bulanan karyawan tersebut termasuk tunjangan tetap adalah Rp. 3.000.000. Berapa uang lembur yang harus Anda bayar?
Pertama, Anda harus menghitung upah sejam dulu.
Upah sejam: Rp3.000.000 x 1/173 = Rp17.341
Kedua, karena lembur dilakukan pada hari kerja, maka rate yang berlaku adalah 1,5x upah sejam pada jam pertama dan 2x upah sejam pada jam-jam berikutnya.
Uang lembur jam pertama: 1,5 x Rp17.341 = Rp26.011
Uang lembur jam kedua: 2 x Rp17.341 = Rp34.682
Uang lembur jam ketiga: 2 x Rp17.341 = Rp34.682
Total upah lembur = Rp26.011 + Rp34.682 + Rp34.682 = Rp95.375
Sayangnya, Salah satu faktor penyebabnya adalah kesulitan penghitungan gaji, apalagi mengingat rumitnya rumus perhitungan lembur karyawan seperti dijabarkan di atas.
Semoga bermanfaat!!!!
Komentar
Posting Komentar