Sejarah Pendiri NU dan Muhammadiyah


Ternyata Sejarah Pendiri NU dan Muhammadiyah



Semoga dua tokoh besar Islam Indonesia yaitu KH Ahmad Dahlan dan KH Hasyim Asy’ari bisa menjadi panutan wabil khusus bagi para pengikut-pengikutnya dan umat islam di tanah air pada umumnya Dengan semangat ukhuwah islamiyah, yuuk bergandengan tangan, tegakkan dan murnikan islam dari serangan aliran-aliran sesat yang dapat menggerogoti aqidah kita, dan dari serangan haters-

Ternyata menarik mempelajari sejarah NU & Muhammadiyah.. KH. Muhammad Hasyim Al-Asy’ari mendirikan NU tanggal 31 Januari 1926.KH. Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah tanggal 18 November 1912.
Nama asli KH. Ahmad Dahlan adalah Muhammad Darwis, saat belajar ke Mekah oleh gurunya diubah menjadi Ahmad Dahlan, kedua tokoh tersebut bersaudara, ketemu nasabnya di saudara jauhnya..

Muhammad Hasyim Al Asy’ari bin Abdul Wahid, bin Abdul Halim (Pangeran Bernawa), bin Abdurrahman (Sultan Hadi Wijaya/Joko Tiingkir) ,bin Abdul Fatah bin Abdul Azis bin Abdullah bin Maulana Ishaq (bapaknya Raden ‘Ainul Yaqin/Sunan Giri).Bertemulah nasabnya di Maulana Ishaq.


KH. Ahmad Dahlan bin KH. Abu Bakar bin KH. Ilyas bin Kyai Sulaiman bin Kyai Murtadho bin Kyai Demang Djurung Djuru Kapindo bin Kyai Demang…bin Kyai Demang Djurung Djuru Sapisan bin Kyai Grebeg bin Maulana Ishaq. Bertemulah nasabnya di Maulana Ishaq.


Maulana Ishaq adalah salah satu dari dua anak Syeikh Ahmad Jumadil Kubro yang membawa islam, asalnya dari Mesir datang bersama 8 orang temannya atas perintah dari kekhilafahan Turki supaya datang ke Nusantara untuk memberikan nilai-nilai islam, Syeikh Ahmad Jumadil Kubro mempunyai dua orang anak, yang satunya adalah Syarif Abdullah yang tetap tinggal di Mesir tidak ikut ke Nusantara tapi nanti pada sekitaran awal abad ke-15 akan bertemu dengan wanita yang luar biasa yang sudah masuk islam yaitu anaknya Prabu Siliwangi (Pamanah Rasa)
Prabu Siliwangi (Pamanah Rasa) ketika itu mempunyai kekuasaan yang sangat luas, dari Cirebon hingga Banten, ibukotanya di Bogor
pada masa itu Pamanah Rasa inspeksi ke wilayah Subang hingga ke Karawang. Di Karawang itulah dia bertemu dengan seorang perempuan yang bersih..cantik, taat, yang sedang membaca qur’an, muridnya Syeikh Hasanudin. Syeikh Hasanudin dulu menimba ilmunya di Mekah yang juga dikenal dengan Ummul Quro, maka sering disebut dengan Syeikh Quro.
Siapakah wanita tersebut? yaitu Nyai Subang Larang. Menikahlah Pamanah Rasa dengan Nyai Subang Larang pada tahun 1423. dan memiliki keturunan pertama laki-laki, dan diberi nama Walang Sungsang.
pada tahun 1426. punya anak yang kedua perempuan, diberi nama Nyai Rara Santang.
dan pada tahun 1427. lahir anak yang ke-3 laki-laki, diberi nama Raja Sangara (Kian Santang).
Pada suatu masa kedua kakak Raja Sangara…Walang Sungsang dan Nyai Rara Santang ingin berhaji, datanglah mereka ke kota Mekah. Setelah berhaji mereka berganti nama… Walang Sungsang berganti nama menjada Kyai Abdullah Iman, gelarnya Kyai Samanullah. Rara Santang berganti nama menjadi Syarifah Muda’im. saat akan pulang di jalan bertemu Syarif Abdullah. Syarif Abdullah langsung meminang Syarifah Muda’im untuk dijadikan istrinya.

menikahlah kedua orang ini, kemudian berangkat ke Mesir. Di Mesir rumah tangga mrk dikaruniai seorang anak yang diberi nama Syarif Hidayatullah.
Syarif Hidayatullah 20 tahun belajar di Mesir, belajar dengan ulama-ulama besar, hingga setelah matang beliau ingin pulang menengok kakeknya, yaitu… Prabu Siliwangi. Karena kakeknya tinggal di wilayah Jati, Syarif Hidayatullah diberikan kekuasaan disitu, maka beliau dikenal denga nama Sunan Gunung Jati di kemudian hari. Itulah Syarif Hidayatullah keturunan dari Syarif Abdullah dan Syarifah Muda’im (Rara Santang).

Sedangkan Ki Samanullah (Walang Sungsang) pergi ke suatu wilayah dikenal dengan nama Lemah Wungkuk, minta izin kepada bapaknya untuk memajukan wilayah itu. Di Lemah Wungkuk etnisnya campuran, ada orang cina, arab, dan lokal. Karena belum bagus Ki Samanullah minta izin untuk menata wilayah itu.
Campuran dalam bahasa lokal disebut dengan caruban. Setelah berhasil mengelola dan merawat dengan baik wilayah tersebut hingga tumbuh pesat luar biasa, tiba-tiba…

Ia melihatl seorang anak perempuan, putri dari seorang pembesar, syah bandar yang bernama Ki Gedeng Alang Alang, mempunya putri bernama…Nyai Kencana Larang. Dan menikahlah Ki Samanullah dengan Nyai Kencana Larang. Setelah menikah untuk mengabadikan namanya maka disebut dengan Caruban…
Lisan orang sana Caruban, Caruban, Caruban… menjadi Cirebon, Cirebon, Cirebon… nah muncullah nama Cirebon.. Ibunya Nyai Subang Larang ingin menengok karena sudah lama berumah tangga, dalam perjalanan melewati suatu daerah dan ajalnya pun tiba di daerah tersebut, dan untuk mengenangnya maka daerah itu disebut Subang.

Muncul Cirebon, karena Cirebon sudah maju, maka Prabu Siliwangi memberi gelar Mangku Bumi (Khalifah fil Ardh, QS Al-Baqarah:30). fil ardh = bumi, khalifah = mangku (merawat) Mangkubumi = merawat bumi = khalifah fil ardh itulah kisah dari dua orang keturunan dari Syeikh Jumadil Kubro, dan kisah ini bukan fiktif, bisa dibaca di buku yang berjudul “Api Sejarah” ..karya sejarahwan muslim yang bernama Ahmad Mansyur Suryanegara dari Bandung (ada 2 jilid), bisa di baca di jilid I warnanya hitam halaman 148.

Lalu apa hubungannya dengan KH. Muhammad Hasyim Asy’ari dan KH. Ahmad Dahlan?..  Mereka berdua satu keturunan berangkat bareng menuntut ilmu di Mekah…berguru kepada Ulama besar yang “alim luar biasa dari Minangkabau, namanya Syeikh Ahmad Chatib Al-Minangkabauwi, ada juga yang meriwayatkan dari…Sambas, Syeikh Ahmad Chatib Al-Sambasi. Belajar dari situ, setelah selesai keduanya punya keunikan, KH Ahmad Dahlan senang sekali praktek…tidak terlalu banyak teoritis, langsung praktek, begitu pulang ke Nusantara langsung mempraktekkan ajaran=ajarannya, lalu mendirikan persyarikatan yang namanya Muhammadiyah.
Muhammad itu nama Nabi, yah itu nisbah mengikuti, jadi ingin memperbaiki keadaan sesuai dengan sunnah nabi. Mendirikan rumah sakit, sekolah, dan sebagainya.. Dan KH. Muhammad Hasyim Al Asy’ari, beliau sering menulis kitab, beda dengan KH. Ahmad Dahlan. Beliau menulis kitab, bahkan sampai ada 19 karya beliau, 19 karya beliau dihimpun dalam 1 kitab besar, dimulai dari pertama Adab Menuntut Ilmu, kedua Risalah Ahlus Sunah wal Jama’ah, hingga 19 kitab
untuk menyeimbangkan, saudaranya praktek, yang satu memberikan teorinya, itu asalnya.
Dan kalo kita baca kitab aslinya itu sama persis
tak ada bedanya, aliran-aliran yang menyimpang di tanah Jawa disebutkan, misal Risalah Ahlus Sunah wal Jama’ah buka halaman ke-9, di awal pasal menerangkan bahwa awal munculnya bid’ah di tanah Jawa dan siapa tokoh-tokohnya, bid’ah yang dimaksudkan bukan fiqih tapi aqidah. Halaman ke-10 paragraf yang ke-2, baris ke-1 s/d baris yg ke-4, diantara aliran bid’ah itu adalah aliran syiah rafidhah, beliau langsung yang menyebutkan dalam kitabnya asalnya semua suni, cuma terjadi di tahun 1333 H (1909 M),

Datang tiba-tiba entah darimana, satu aliran disebut dengan syiah, ..pekerjaannya seringkali mencela 2 sahabat nabi, yaitu Abu Bakar dan Umar, disebutkan semua haditsnya, dalilnya, Kemudian halaman yang ke-11nya  ada aliran kepercayaan abal-abal, semua boleh, siapa mrk? yg merasa dekat dengan Allah, yang merasa hatinya sudah bersih, jernih sehingga jika sudah merasa bersih, jernih, maka tidak berlaku ketentuan dan larangan, jadi kalo tidak sholat pun tidak apa-apa karena sudah merasa dekat dengan Allah.

merasa gelarnya tinggi, ketika ditanya kenapa Pak Kyai tidak sholat? dia menjawab boleh jadi jasad saya bersama Anda, tapi ruh saya sedang sholat, itulah diantara pemikiran yang kacau. Jadi larangan tidak berlaku karena sudah merasa dekat dengan Allah, jadi penyimpangan langsung disebutkan di QS 2:80.

Ada lagi aliran reinkarnasi, bahkan ada orang sufi yang paling bodoh, yaitu yang mengaku menyatu dengan Tuhan…Allah sudah menyatu dengan dirinya, manunggaling kawulo ing Gusti, ketika ditanya siapa kamu? saya adalah Allah, Allah sedang apa? Allah sedang makan…nampaklah kesesatannya.. itulah diantara kitab-kitab beliau.. nah jadi tidak ada bedanya..

Kisah terakhir yaitu salah satu murid KH Hasyim Asy’ari berkunjung ke Kauman (Jogja), karena KH Ahmad Dahlan pulang ke Kauman (Jogja), sedangkan..KH Hasyim Asy’ari pulang ke Tebu Ireng (Jombang),
datanglah dari Jombang ke wilayah Kauman, dilihat disitu “kok ini beda ya?” (balik lagi ke Tebu Ireng), “Syeikh, itu ada aliran di Kauman yg menyimpang,”
“Bagaimana caranya?” “begini, begini, begini…”
“Siapa orangnya?”
“Orangnya Si Fulan..”
“ciri-cirinya seperti apa?”
“ciri-cirinya seperti ini..”
“itu bukan menyimpang, itu saudara saya.. bantu sana balik lagi..
“ketika balik lagi sampai ke Kauman, disitu berumah tangga, punya anak namanya Ahmad Azhar Basyir, sampai kemudian menjadi pimpinan pusat Muhammadiyah yang kemudian digantikan oleh Amin Rais, digantikan Syafi’i Ma’arif, digantikan Din Syamsudin, yang Agustus ini menyelenggarakan Muktamar ke-47.
Demikian juga dengan NU yang Agustus ini juga menyelenggarakan muktamar ke-33 di Jombang
Semoga pimpinan 2 ormas islam terbesar di Indonesia hasil muktamar yang mereka selenggarakan, dapat meneladani pendahulu-pendahulu mereka yang memurnikan islam dan memberantas aliran-aliran sesat yang ada di Indonesia, yang sudah termaktub dalam kitab-kitab yang telah ditulis oleh pendahulu-pendahulu mereka.. Aamiin…
Inilah 2 tokoh besar Islam Indonesia yg hrsnya jd panutan wabil khusus bagi para pengikutpengikutnya dan umat islam pada umumnya

 Tadi nasab nya K.H Ahmad Dahlan & K.H Hasyim Asy'ari bertemu pada Maulana Ishaq, Berikut Nasab Maulana Ishaq sampai dengan Kepada Baginda Muhammad Rasulullah SAW.




03. Maulana Ishaq
04. Syeikh Ibrahim Asmoro
05. Jamaluddin Akbar
06. Ahmad Syah Jalal
07. Abdullah
08. Abdul Malik
09. Alwi Ammi Al-Faqih
10. Muhammad Shohib Mirbath
11. ‘Ali Khali Qasam
12. ‘Alwi Shohib Baiti Jubair
13. Muhammad Maula Ash-Shaouma’ah
14. ‘Alwi al-Mubtakir
15. ‘Ubaidillah
16. Ahmad Al-Muhajir
17. ‘Isa An-Naqib
18. Muhammad An-Naqib
19. ‘Ali Al-’Uraidhi
20. Ja’far Ash-Shadiq
21. Muhammad al-Baqir
22. ‘Ali Zainal ‘Abidin
23. Imam Husain Asy-Syahid
24. Fathimah Az-Zahra
25. Nabi Muhammad Rasulullah



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perkembangan dan Babad Desa Gunungrejo

#Cara Menghitung BEP, PBP dan ROI (Rumus Wajib)

#Pelatihan APU-PPT (Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme)