Sekapur Sirih

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberikan kita segala nikmat di dunia yang kita tinggali saat ini. nikmat sehat, nikmat iman, nikmat bernafas, menggerakan tangan, melihat, haus, lapar, kenyang dan tak bisa kita hitung-hitung nikmat yang diberikan kepada kita semua. 
tidak ada kalimat yang mampu membalas semua nikmat yang Allah berikan, kecuali dengan bersyukur mengucap alhamdulilah. 
Sholawat teriring salam, semoga tercurah limpahkan kepada nabi Muhammad Saw, sebagai sosok guru dan Pemimpin Revolusi Dunia.
 Bersyukur tidak mudah untuk dilakukan, karena penilaian yang bisa diberikan bukan dari perbuatan dan perkataan kita saja, tapi Tuhan bisa melihat dalam Hati Kita yang sesungguhnya. Segala cobaan hidup yang terus mengguncang keadaan kita, membuat kita tidak bisa memberikan rasa syukur yang sepenuhnya.

Ada sebuah cerita sedikit tentang hidup saya, saya terlahir dari keluarga yang tidak sejahtera.
disuatu pagi, ketika aku masih kelas 1 SD. aku dikejutkan dengan kabar, ayahku sakit.
butuh biaya besar untuk pengobatan ayahku ini, dan keluarga berembuk untuk kebaikan bersama ayahku diberobatkan dirumah sakit abdul moeloek. setelah dicek, penyakit ayahku ternyata Penyumbatan pada saluran kencing. dan butuh biaya besar untuk pengobatan, belum ada bpjs, jamsostek kala itu, entah berapa rupiah yang harus dikeluarkan akupun tak tau. tapi yang jelas habis 3 sapi untuk kesembuhan ayahku,.
dan ayahku menjalani pengobatan operasi untuk pengambilan penyakit yang menyumbat itu, selama setengah bulan lebih ayahku tergeletak di kasur rumah sakit, dan akupun tidak sehari pun menjenguknya, hanya ibu yang mengurusnya dirumah sakit beserta pakde (kakak ibu yang ke dua)
sementara aku dirumah, mengurus adik ku, mengurus ternak ternak ayahku dirumah ditemani oleh simbok, ibu dari ibuku.
dan keadaan ayahku, semakin hari semakin membaik. dan hari itu tiba ayahku diijinkan untuk pulang dengan catatan
1. tidak boleh melakukan pekerjaan apapun selama 3 tahun
2. tidak boleh merokok
dan lain lain.
itu adalah hari yang luar biasa bagiku.

dan kini ayahku sudah tiba dirumah, kami sudah habis bahisan untuk membiayai pengobatan ayahku. tapi semua itu terbalas dengan kesembuhan ayahku.

hari terus berlalu, ibukulah yang menjadi tulang punggung keluarga, karena ayahku tidak diperbolehkan bekerja selama 3 tahun, karena dikhawatirkan jahitan pada operasinya robek.
ibuku yang menghidupi keluargaku selama bertahun-tahun, 
masih ada hewan ternak kambing satu pasang, ibukulah yang mengurusnya. setiap hari ia ngarit, dan buruh dikebun tetangga untuk mendapatkan uang,.
sekolahku butuh biaya, dulu satu bulan 2.500 rupiah. belum lagi biaya makan kami, hidup kami sangat tak punya harapan kala itu, miskin.
tapi aku bersyukur, dihadiahkan orang tua yang luar biasa seperti mereka, ikhlas, pantang menyerah.
3 tahun berlalu, ayahku perlahan-lahan mulai pulih untuk menjalankan aktifitasnya, disitulah awal peradaban keluarga kami. meskipun pernah dibelah perut ayahku karena penyakitnya, tapi semangatnya untuk kami tak pernah terbelah, melainkan semakin membara.
ayahku mulai sedikit-sedikit membantu ibuku untuk mengurus ternak kambing. karena ayah tahu, bertahun tahun ibu ku mengurus ternak untuk menghidupi kami sekeluarga.
ayahku mulai bangkit, membangun semangat yang lebih baik untuk keluarga, muali ia membuat kandang kambing, hari demi hari ayahku semakin pulih, sudah bisa angkat berat, ngarit, manjat pohon kelapa.
terus berusaha dan bangkit, irulah sifatnya. dan kami anak anaknyapun kini tumbuh dewasa, dan bisa dibilang kami sebagai anak-anaknya, besar dan bisa sokolah dari hasil ternak kambing.
secara pesat ekonomi kami mulai naik, aku masuk sekolah Madrasah aliyah, aku pun dibelikanya motor untuk perjalanan sekolah, aku sangat bahagia.
adiku pun tumbuh dewasa menjai anak yang cerdas. bisa dibilang 10 20 dengan aku.
berkat doa dan semangat merekalah kami tumbuh dewasa. menjadi anak yang terdidik dikeluarga.
mulai ayahku memperbaiki gubuk rumah yang hampir rohoh, akan dibangun menjadi yang lebih baik.
utulah keluarga kami, semangat mereka yang ditularkan kepada kami tak pernah padam hingga suatu hari, semangat itu akan kami tularkan pula kepada anak-anak kami. 

itu cerita keluargaku, dari habis habisan hingga kini menjadi lebih baik, insya allah sejahtera.
 aku bersyukur sekali kepada allah, telah mengkaruniakan kedua orang tua seperti mereka, 
orang tua yang semangat, pandai, terarah tujuanya.......
keluarga yang kini menjadi luar biasa bagiku, keluarga yang mengasuhku dengan ihklas, cinta, kasih sayang dan semangat.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Perkembangan dan Babad Desa Gunungrejo

#Cara Menghitung BEP, PBP dan ROI (Rumus Wajib)

#Pelatihan APU-PPT (Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme)